Demo Image
OBESITAS PADA REMAJA

OBESITAS PADA REMAJA

Obesitas berdampak negatif pada kesehatan tubuh secara menyeluruh. Ibu hamil yang mengidap obesitas berisiko mengidap kencing manis, hipertensi, preeklamsia, bayi lahir prematur, bayi berukuran besar, kelainan bawaan pada janin, hingga keguguran. Sedangkan pada anak - anak, obesitas meningkatkan risiko penyakit jantung, prediabetes, gangguan tulang, nyeri sendi dan tulang, dan menurunkan rasa percaya diri.

Orang bertubuh besar sering diperlakukan tidak baik, atau dikenal fenomena fatphobiasizeism, atau diskriminasi terhadap ukuran. Hal ini tidak boleh dibiarkan karena termasuk body shaming dan berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang, termasuk menurunkan rasa percaya diri dan menyebabkan masalah mental (seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pascatrauma).

 

Cara Mencegah Obesitas Remaja

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), obesitas remaja dapat dicegah dengan menerapkan pola makan sehat, modifikasi perilaku makan, melakukan aktivitas fisik, dan pantau pertumbuhannya. Berikut penjelasannya:

1. Menerapkan Pola Makan Sehat

Menu makan harian sebaiknya mengandung nutrisi lengkap, terdiri dari karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Sebagian besar piring makan diisi oleh sayuran, seperempat piring oleh nasi atau roti, seperempat piring oleh lauk - pauk, dan sisanya oleh buah. Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, baik dengan minum air putih, jus, atau konsumsi buah dan sayuran utuh.

2. Modifikasi Perilaku Makan

Misalnya, bantu anak menahan keinginan makan di luar jam makan utama, serta ajari anak mengontrol porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi. Pastikan anak konsumsi camilan yang sehat, seperti buah - buahan segar di sela - sela waktu makan utama.

3. Aktivitas Fisik

Ajak anak beraktivitas fisik atau berolahraga bersama agar semangat melakukannya. Lakukan olahraga yang disukai anak selama 20 - 30 menit per hari, misalnya jalan kaki, sepak bola, bersepeda, berenang, dan basket. Selain mencegah obesitas, aktivitas fisik berdampak positif pada tumbuh kembang anak.

4. Pantau Pertumbuhan Anak

Caranya dengan mengukur berat dan tinggi badan untuk menentukan indeks massa tubuhnya. Berat badan dikatakan ideal jika memiliki indeks massa tubuh sekitar 18,5 – 22,9. Sedangkan, indeks massa tubuh lebih dari 25 perlu dicurigai mengidap obesitas.

@ Designed By Dinas Komunikasi & Informatika Kab. Mojokerto